Semarang - Monitoring dan Evaluasi Disiplin Positif dan Roots (Madrasah Ramah Anak) MAN 1 Kota Semarang. Selasa, 16 Mei 2023 di Ruang Multimedia, Pukul 12.30 WIB di hadiri oleh 30 guru,

Narasumber Ahmad Syukur sebagai ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Klaten menuturkan bullying atau perundungan merupakan sesuatu yang tidak baik untuk dilakukan. Korban bullying rentan terhadap permasalahan psikologis yang dapat mempengaruhi kehidupannya di masa mendatang.

Untuk dapat menghentikan bullying, terutama di wilayah MAN 1 Kota Semarang perlu diadakan kampanye, agen-agen anti bullying di dalam kelas, kalimat-kalimat berbentuk poster yang penuh pesan untuk menghentikan bullying di setiap titik bahwa perilaku bullying adalah tindakan yang salah.

Perundungan dan penerapan disiplin positif di madrasah pasca intervensi yang dilakukan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Klaten, Kementerian Agama dengan dukungan UNICEF Indonesia. Pertemuan hari ini menjadi informasi bagi Lembaga Perlindungan Anak (LPA) untuk lebih baik memberikan dukungan kepada madrasah dalam mewujudkan madrasah yang ramah anak.

Apa itu tujuan disiplin positif ? Disiplin positif adalah pendekatan pendisiplinan tanpa menggunakan kekerasan, yang bertujuan bertujuan untuk menumbuh kembangkan pemikiran dan perilaku positif peserta didik agar dapat berperilaku secara tepat atas  didik dasar kesadaran diri yang dilandasi sikaptanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.
Apa itu perundungan? Perundungan adalah perilaku agresif yang dilakukan seseorang atau kelompok ke orang atau kelompok lain atas ketimpangan kuasa dan dilakukan secara berulang atau terus-menerus. Perundungan dapat terjadi dalam bentuk:-fisik-verbal-sosial relasional- perundungan daring/cyberbullying-pelecehan seksual.

Wakil kepala bidang hubungan masyarakat, Chomsatun menuturkan “madrasah akan memperbanyak pemasangan CCTV  sehingga semua siswa bisa di awasi dan terkendali di dalam kelas dan di luar kelas sehingga kedisiplinan siswa akan meningkat